"Tidak apa-apa, saya tahu kalau maksud bu bidan baik. Tapi memang ada alasan yang kuat, yang membuat saya tidak bisa menerima kehadiran siapa pun di hati saya," jawab Clara.
Sebenarnya tanpa bidan Tiwik mengatakan itu, dirinya sudah tahu kalau Revan adalah orang baik. Bahkan sudah sangat baik kepada Clara. Namun keadaan yang membuatnya harus menolak kehadiran pria itu di dalam hatinya, ditambah lagi dengan sikap bu Tija yang sudah merendahkan dirinya. Tentu Clara sudah kenyang akan hinaan dan kali ini, dia tidak mau kejadian itu terulang lagi.
"Saya percaya dan yakin, kalau kamu benar-benar tahu mana yang terbaik untuk diri kamu sendiri, Ra. Saya hanya bisa berdoa dan mendukung di setiap keputusanmu."
Clara mengangguk, memberi isyarat kalau dirinya mengerti dengan semua yang bidan Tiwik katakan.
Clara sendiri bukannya tidak mau mendengarkan, namun dirinya tidak mungkin langsung menerima saran dari bidan Tiwik, karena dirinya lebih mengerti apa yang harus ia lakukan.