"Apa jangan-jangan tanteku sudah mengatakan yang tidak-tidak kepada kamu, Ra?" tanya Revan. Sepertinya dia melihat Clara yang diantar pulang oleh tantenya sendiri.
"Kenapa kamu diam?" tanya Revan lagi.
Namun perhatiannya teralihkan pada map coklat yang sedang Clara bawa.
Revan tahu kalau tantenya tidak begitu menyukai kedekatan mereka berdua. Hal ini bisa terlihat dari cara pandang bu Tija yang sering merendahkan Clara di hadapan Revan.
Tidak hanya sekali dua kali, melainkan sudah berulang kali wanita itu bilang kalau asal usul Clara tidak jelas, bukan perempuan baik-baik, dan hanya ingin memanfaatkan kebaikan Revan saja. Namun Revan sengaja tidak bilang hal ini pada Clara, karena tidak mau jika Clara merasa sakit hati dan bisa jadi akan menjauhinya.
Revan mendekat ke arah Clara, kedua tangannya memegang badan Clara yang terlihat begitu letih.
"Sudah, ya. Aku capek, kamu pulang saja dulu. Aku ingin beristirahat."
