Carlis terbangun dari tidurnya, malam itu, dia tidak melihat putranya di kamar kesayangannya. Tidak tahu dengan pagi ini, apa akan sama tidak melihatnya, atau justru putranya ternyata sudah pulang. Yang jelas, Carlis ingin Erlan segera pulang tanpa membawa siapa pun di belakangnya.
Carlis berjalan menuju kamar seseorang yang setiap detiknya dinantikan kepulangannya, ketika ia membuka pintu, tatapannya kosong. Karena tidak ada satu pun seseorang yang bisa ia temui di sana.
Kemudian wanita itu melangkahkan kedua kakinya mendekat pada lemari pakaian, membuka dua pintu lemari itu, dan menatap sesuatu yang tersimpan rapi di balik tumpukkan lipatan baju putranya.
Sebuah foto keluarga yang selama ini Erlan simpan. Carlis mengetahui tempat penyimpanan foto tersebut karena sebelumnya dia sewaktu mencari cincin tidak sengaja menemukannya.
"Jika memang sudah tidak ada artinya, lalu kenapa kamu masih menyimpan foto ini, Erlan!" ucap Carlis di dalam hatinya.