Kunci kartu yang kini ada di genggaman tangan mang Ujang, sudah beralih pindah tangan pada Erlan. Pasalnya pria itu akan membukakan pintu kamar hotel mang Ujang. Melihat mang Ujang yang kebingungan, membuatnya langsung mengambil alih.
Erlan menempelkan kartu hotel pada lock pintu, terlihat seberkas sinar merah yang menandakan bahwa pintunya telah terbuka.
"Beristirahatlah di kamar ini dan kamar saya ada di sebelah," ucap Erlan. Sambil menunjuk kamar yang berada tepat di sebelah kamar mang Ujang. Lalu memberikan kunci kartu tersebut pada mang Ujang.
"Baik Tuan." Sambil menundukkan kepalanya, kemudian membiarkan Erlan untuk segera masuk ke kamarnya terlebih dahulu.
Mang Ujang menatap gagang pintu yang langsung terhubung pada lock pintu, mencoba menutup pintunya kembali dan berusaha membukanya lagi dengan kartu yang ia pegang, seketika ia merasa bangga karena dirinya sudah bisa melakukan hal itu tanpa bantuan Erlan. Ia pun segera masuk ke dalam kamarnya.