Clara menatap dalam wajah Revan yang seakan menaruh harapan padanya, meskipun ia sendiri tahu kalau dalam masalah ini, Clara lah yang lebih membutuhkan uang tersebut, karena dia lebih dekat dengan bidan Tiwik daripada sahabatnya itu.
Namun Clara sendiri juga tidak bisa membiarkan Revan menanggung semua beban ini sendiri. Di usianya yang masih muda, mustahil jika Clara membiarkan tanah warisannya lenyap begitu saja, hanya untuk membayar tagihan uang yang sepeser pun Revan tak memakainya.
Bu Gendut sendiri tidak suka terhadap seseorang yang plin plan, namun sebenarnya sebisa mungkin ia akan berusaha siapa pun yang datang ke rumahnya, tidak boleh jika sampai gagal untuk meminjam uang padanya. Namun karena perkataan Clara terdengar nyolot, wanita paruh baya itu akhirnya tidak berselera lagi.
"Ra, dengar aku dulu. Kita bisa membicarakan ini lagi."