Amnu menarik napas panjang, sedikit heran dengan pertanyaan yang Naura tanyakan padanya.
"Membenci orang yang telah mati, tidak ada gunanya bagiku," jawab Amnu.
"Aku tau kalau ayahku telah melakukan dosa besar terhadap mama. Tapi nasi sudah menjadi bubur, andai waktu bisa diulang dan aku bisa menghentikan perbuatan ayahku, mungkin saat ini dia tidak akan berada di bawah sini," ucap Amnu lagi.
Membuat Naura berpikir apa maksud perkataannya itu.
"Maksud kamu?"
"Jika ayahku sedikit punya perasaan kasihan terhadap mama dan mau membuang jauh-jauh keinginan untuk berselingkuh dengan seseorang yang lebih mudah darinya, pasti ayahku tidak akan menjadi seperti sekarang."
"Bahkan jika aku harus membencinya, aku memiliki alasan yang kuat. Siapa yang bisa menerima kenyataan kalau ayahnya meninggal dengan selingkuhannya di dalam mobil saat mereka berdua sedang berkencan?"
"Hah, jadi maksudnya ayah kamu--"