Amnu memegang tangan wanita paruh baya yang ia sebut sebagai seorang mama. Kedua matanya menatap penuh hangat, terpancar kerinduan yang amat dalam dari sorot mata beriris coklat itu.
"Mama suka kan dengan anggrek putih ini? Mama bilang kalau bunga adalah lambang cinta seseorang, karena Amnu sangat menyayangi Mama, maka dari itu aku memberikan ini untukmu."
Wanita itu tidak merespon, menatap kosong Amnu sambil terus menggerakkan kedua bola matanya menelisik wajah pria di depannya itu.
Sedangkan bunga anggrek putih yang sudah berada di pahanya, dibiarkan begitu saja, hingga Amnu meraih kedua tangan mamanya dan menaruhnya pada kedua pipinya. "Ka-mu si-a-pa," ucap wanita itu, sembari menggelengkan kepala ke kanan dan ke kiri pelan.