Clara masih menunggu jawaban dari Revan, melihat wajah Revan yang tiba-tiba memucat, sontak membuatnya merasa khawatir dan cemas.
"Kamu baik-baik saja kan, Van?" tanya Clara sambil menatap Revan. Ditatapnya pria di hadapannya dengan saksama, mengenai pertanyaan yang belum sempat Revan jawab, membuat Clara semakin kepikiran.
"Ini soal penyakit bidan Tiwik dan biaya rumah sakitnya, Ra. Biayanya-"
"Bidan Tiwik sakit apa, Van? Dan berapa biaya untuk perawatannya di rumah sakit? Ayo lanjutkan saja perkataanmu itu."
Clara terus mendesak Revan untuk mengatakan yang sejujurnya. Revan sendiri takut, jika ia mengatakan itu semua pada Clara, tentu akan membuat Clara menjadi kepikiran soal hal ini.
Tidak hanya soal penyakit, melainkan juga dengan biaya rumah sakit yang harus dibayarkan dalam waktu satu minggu. Keadaan bidan Tiwik sendiri juga tidak mampu untuk membayarnya, mengingat uang 275 juta bukanlah uang yang sedikit.
