Keadaan semakin bertambah panas. Banyak pasang mata yang sedang melihat mereka berdua, seperti sebuah tontonan layar lebar.
Vilda tak sedikit pun mengalihkan pandangannya dari Naura, baru kali ini dia melihat Naura benar-benar dalam keadaan marah.
Dibandingkan dengan yang lain, biasanya Naura lebih sabar daripada yang lain. Jangankan marah, Naura adalah tipe orang yang paling nggak enakan sama orang lain.
"Nak, kamu kenapa?"
Di tengah suasana yang sedang kalut, muncul seorang pria paruh baya yang mengenakan jas warna hitam. Sambil merapikan dasi yang posisinya ke terlalu menyamping kiri, pria itu langsung melempar pertanyaan pada putrinya.
"Daddy, dia mencari masalah denganku," ucap Glenca sembari menunjuk ke arah Naura.
"Dia sudah menghinaku, Daddy. Glenca tidak terima diperlakukan seperti ini, Daddy harus membuat perhitungan dengannya."
"Tenang dulu, Sayang. Katakan dengan jelas apa yang dia lakukan padamu."