Sagara melangkah melewati Bos Luxe begitu saja, moodnya sudah hancur apalagi disuruh menceritakan kejadian yang menimpanya.
"Hilih hilih, kerja seenaknya tapi gaji mau paling banyak," sindir seseorang yang tengah membungkus bunga.
Sagara menggeram, terpaksa kembali menghentikan langkahnya. Sudah tentu ia tidak terima dengan sindiran itu!
Sagara menatap sinis pada sosok wanita bertubuh gempal yang merupakan teman pegawai di sini, orang-orang sering menyebutnya Lala. Wanita itu dikenal sebagai si wanita tipis bibir, alasannya cukup masuk akal karena dia paling suka terhadap gosip, obrolan, serta menyindir.
Contohnya seperti pada Sagara sekarang.
"Apa, hah? Tak suka?" tanya Sagara singing mengangkat dagunya tinggi-tinggi sudah jelas mengartikan bahwa ia menantang wanita berbadan gempal itu.
Bukannya merasa takut, Lala malah tersenyum miring. Menyimpan gunting berikut bucket bunga yang belum beres ia kerjakan, berdiri melangkah mendekati Sagara.