"Silahkan masuk, Nak." Bu Indah membukakan pintu jati yang berwarna coklat tua, wanita itu mempersilahkan Peter dan Metha untuk masuk ke dalam dengan sepenuh hati.
"Terima kasih, Bu," ucap Peter. Prai berambut klimis itu menggandeng tangan sang istri.
Seperti perkataan Peter tadi pagi saat akan berangkat kerja bahwasanya sore ini lebih tepatnya pukul empat sore pasangan suami istri itu akan berangkat ke rumah sakit untuk menanyakan perihal kematian Ibu Renata.
Peter dan Metha duduk di sofa berbahan kulit yang telah disediakan di sana. Ini bukan rumah Bu Indah yang berdekatan dengan rumah sakit namun ini merupakan ruangan Ibu Renata yang mirip dengan rumah. Ruangan ini sengaja dimake over oleh Peter agar tempatnya jauh lebih nyaman.
Akan tetapi sekarang ruangan ini akan menjadi sebuah kenangan dikala Peter merasakan rindu pada Bu Renata.