Minggu telah tiba, Zahrah dengan semangat membawa Zein yang lucu dan mengemaskan Fahri pun terlihat tampan dia menatap suaminya yang begitu mempesona dan sempurna dimatanya. Setelah sarapan Fahri membawa sopir pribadinya untuk jalan jalan yang sering dikunjungi orang orang. Zahrah tanpak antusias menatap pemandangan dan berfoto disetiap tempat negeri paman syam itu berada.
Mr. Thomas menatap dari kejauhan Fahri dan juga Zahrah membawa Zein digendonganya.Mr. Thomas adalah supir pribadi Fahri dia tampan dan bermata biru, tubuhya tinggi 180 cm kulit putih, rambut pirang , dan penampilan casual.
Zahrah masuk mobil dan mengambil topi Zein yang tertinggal. Mr. Thomas menanatap Zahrah yang berbeda dari mereka wajahnya yang cantik dan matanya yang indah , membuat pria bule itu dekdekan. Zahrah lalu pergi dan tanpa bicara dan melanjutkan perjalanan mendatangi Fahri mengendong bayi.
Fahri menggajak Zahrah bermain disebuah wahana ditempat itu bahkan ke mall berbelanja . Mereka berkeliling dan mencari restorant halal disitu. Zahrah tanpak senang dan menikmati semua momen itu.
"Sayang... makasih buat aku senang telah bawa mamah dan Zein..Papah sayang" Zahrah mencium pipi Fahri . Dan membuat Fahri bahagia.
"Iya..apapun yang mamah suka , papah akan berikan untuk membahagiakan dirimu dan juga Zein " kata Fahri.
Dengan makanan yang tersedia direstorant berlebel halal mereka makan meskipun Zahrah tak terbiasa dengan makanan ala barat.
Tidak terasa mereka pun pulang setelah makan dan Zein tertidur dipangkuan Fahri. Sesampai diapertemen Fahri masuk dan Zahrah menggambil beberapa barang dan mr Thomas membantu Zahrah menggambil barang. Tapi tatapanya benar benar menyukai Zahrah.
*****
Paisal morang maring dari rumah sakit, entah apa yang membuatnya terpikirkan Kamila rasanya dia ingin menggulang hal seperti kemaren namun semuanya dia sudah berlaku kasar mengusir Kamila.
Kamila yang lewat didepan rumah Fahri berniat meminta maaf atas perbuatanya kemaren.
Dia mengetuk pintu untuk memberanikan dirinya.Paisal keluar dan melihat Kamila didepan pintu berdiri dan pandanganya kebawah.
"Ada apa kamu kemari" tanya Paisal.
"Anyway..please...forget me.. maafin aku" jawab Kamila dengan begitu menyesal. Paisal menatap tajam dan menyuruh Kamila masuk.
"Cuma itu saja "Kata Paisal melihat ekpresi wajah Kamila.
"Iya..dan aku juga mengembalikan uang mu" ucap Kamila dengan sedih. Paisal mengerut keningnya.. kemaren dia begitu buas sekarang dia menyesal ada apa dengan gadis ini pikir Paisal.
"Tidak usah aku iklas memberinya..apakah kau butuh uang lagi" tanya Paisal.
"Benarkah kamu memberiku.. tentu saja untuk biaya ku kuliah di Amerika lagi.." jawab Kamila yang mulai berbinar.
"Ada satu syarat." kata Paisal.
"Apakah aku melayanimu lagi" tebak Kamila.
"Mungkin salah satunya. Tapi aku ingin kita menikah dibawah tangan agar kita bisa berhubungan.. dan aku akan memberikanmu uang seterusnya" sahut Paisal
"Bagaimana..bisa hidupku terbiasa dengan hubungan tanpa pernikahan" kata Kamila.
"Dari itu aku tidak ingin kita melakukan dosa lagi... setidaknya kau jadi istri ya hanya untuku memuaskan ku dan kuliahmu aku yang tanggung" kata Paisal.