Malam yang indah terasa bagi Fahri dan Zahrah , setelah Zein tertidur membuatnya kembali menggulang bercinta. Fahri baru bagun dari tempat tidur Zahrah memegang tangan Fahri sambil menatap wajah suaminya yang sangat tampan.
"Sekarang aku tidak lagil dirimu abang" kata Zahrah..
"Terus ..apa" tanya Fahri
"Daddy ..karena kita akan besok keluar negeri"jawab Zahrah asal.Fahri tertawa terbahak bahak.
"Kok ketawa sih" tanya Zilla
"Lucu.. kalau kamu bilang daddy..nanti kira aku ini ayahmu sayang" jawab Fahri.
" terus apa dong" tanya Zahrah.
"Honey..swetty..apa kek yang romantis lah" jawab Fahri.
"hmm.ya..udah ..honey aja" kata Zahrah.
Fahri tersenyum gemas melihat istrinya. Berlahan lahan dia menggajarkan bahasa inggris untuk Zahrah sambil nakal tanganya membuat mereka kembali terbuai dalam cinta.
****
Pagi itu sangat cerah Fahri dan Zahrah siap kebandara . Zein yang dalam keretanya masih didorong Norman kakeknya , dan suasana saat itu terlihat sedih dimana para orang tua mereka sulit melepaskan cucu kesayangan. Fahri dan Zahrah juga Zein masuk kemobil menuju bandara.
Tiba disana mereka sambil berpelukan melepas rindu , sulit bagi Norman dan juga Salman merelakan cucu kesayangan pergi. Dan kini ketika mereka bertiga melangkah masuk kepesawat hati Zahrah sedih rasanya dia sulit untuk pergi meninggalkan negeri kelahiranya yang begitu banyak kenangan. Mereka memasang penyadap suara supaya Zein tak rewel. Tak lupa mereka berdoa dalam perjalanan.
Tidak teras ketika bangun dari tidurnya. Fahri mencium Zahrah dengan lembut sambil mengendong Zein dia membangunkan Zahrah dan turun dari pesawat. Mobil sudah siap menjemput mereka untuk menuju apertemen Fahri dan Zahrah terasa mimpi melihat Amerika yang begitu luas dan indah pemandanganya.
Tiba diapertemen yang mewah Zahrah langsung merebahkan badanya di tempat tidur. Fahri mengendong Zein . Di tempatnya ada seorang wanita bule yang berkerja ditempat Fahri bernama Madam Susan. Dia usianya sekitar 45 tahun . Dia begitu giat berkerja dengan Fahri dan selalu berkerja on time .
Fahri memperkenalkan Zahrah dan Zein kepada madam Susan. Dia sangat senang berkerja dengan Fahri yang baik hati. Wajahnya menatap Zahrah yang cantik khas asia dengan kerudung yang sesuai dengan bentuk tubuh Zahrah.
Zahrah mendekati suaminya .
"Honey...aku kan dulu suka bahasa inggris, tapi sekarang aku lupa bagaimana... bicaranya apalagi dengan madam Susan bagaimana aku komunikasi" kata Zahrah.
"Sayang...sekarang udah abang kasih tau bahwa kau tidak bisa bahasa inggris nanti abang ajarkan nanti" sahut Fahri
" Tapi bang... abang sibuk kuliah..disana banyak perempuan cantik" jawab Zahrah.
"Terus mau mu..apa" tanya Fahri
"Aku ingin kuliah" jawab Zahrah.
"Lalu bagaimana dengan Zein" tanya Fahri.
"ya sudahlah... lupakan semua itu..." Zahrah pergi dan menimang anaknya. Fahri menarik nafasnya.. sepertinya Zahrah mulai marah padanya.