*Brak !!!
Meja di ruang TV pun terbalik seketika saat Salvian menendangnya dengan kasar !!!
" Mengertilah Agnia !! Ini ku lakukan demi keluarga kita, demi kamu !! " Teriak Salvian membentak Agnia.
Tidak percaya dengan apa yang sudah di dengarnya Agnia melihat Suaminya itu dengan pandangan yang nanar serta mata yang berkaca-kaca, " Apa kata mu Mas ?! Demi siapa ?! Yang benar saja Mas Salvian!! Jangan membenarkan perbuatan mu itu demi nama keluarga kecil kita !! " Jawab Agnia tidak percaya dengan sanggahan suaminya yang menurutnya tidak masuk akal.
Salvian menghembuskan nafas kesal, " Aku suamimu !! Apa sulit untukmu mengikuti kemauan ku ?! " Sentak Salvian sambil menggenggam bahu Agnia dengan kasar.
Setetes air mata mengalir di pipi Agnia, benar-benar merasa tak percaya suami yang selama ini dia sayangi kini telah berubah. Orang yang selalu lemah lembut terhadap dirinya kini berteriak dan menyentak nya bahkan Salvian kini menggenggam kuat bahunya hingga sakit, tapi rasa sakit itu tidak sebanding dengan rasa sakit di hatinya yang seakan sudah hancur lebur.
" Kau tanya padaku apa sulit nya ??" Tanya Agnia lemah seakan tak berdaya lagi
*Hah~
Hembusan nafas lelahnya kini tak bisa dia sembunyikan lagi.
Agnia menatap dalam mata suami nya, orang yang selama beberapa tahun ini telah menemani hari-hari indahnya. Yah !! Bagi Agnia harta bukan segalanya, meski masih kekurangan tak sedikitpun dia mengeluhkan hal itu. Karena Agnia tahu suaminya sudah berusaha, bersusah payah mencari nafkah demi dirinya dan Ellania anak mereka.
Tapi semua pengorbanan Agnia sekarang terasa hampa, setelah permintaan dari suaminya tercintanya terucap mulus dari mulut salvian tadi ' Mas akan menikah lagi '. TIDAK!! Bukan permintaan, tapi pernyataan !!
Rasa sakit di hati Agnia tidak tertahankan lagi, dia menarik tangan Salvian dengan paksa. " Baiklah jika itu mau kamu Mas, Tapi.. " Agnia menggantungkan perkataannya.
Mendengar perkataan istrinya itu, Salvian tersenyum senang." Apa syaratmu Agnia ?? Mobil ?? Rumah mewah ?? Dia sudah bilang sanggup memberikannya kepadamu. " Celoteh Salvian dengan mata berbinar.
*Cih~
Agnia tersenyum kecut mendengar apa yang suaminya katakan. " Aku tidak butuh semua itu !! Jika memang Mas mau menikah lagi silakan, tapi ceraikan aku dulu !! " Kata Agnia pasti
Mata Salvian melotot sempurna, meskipun sempat terbesit di benaknya sebelum membicarakan hal ini dengan Agnia. Tapi Salvian tidak menyangka istrinya ini akan mengatakan hal itu pada dirinya, dia tahu betul Agnia sangat mencintai nya.
" Tidak !! Aku tidak akan pernah mau menceraikan mu Ag, kau tau betul aku sangat mencintaimu dan aku pun juga tahu kau merasakan hal yang sama padaku !! " Sentak Salvian tidak terima.
Mendengar bentakan Salvian itu membuat Agnia tersulut emosinya. " Mencintaiku ?!! Kau mencintaiku katamu ?!! Apa ini yang kau sebut 'cinta' ?? Sadarkah kamu dengan semua yang kau ucapkan itu !! Cinta seperti apa ini ?!! " Marah Agnia pada Salvian yang menurutnya sudah tidak waras.
Bagaimana mungkin Salvian bisa mengatakan kalau dia masih mencintai Agnia, sedangkan saat ini dia meminta untuk 'menikah' lagi. Cinta macam apa yang Salvian miliki !! Sedangkan keinginannya saja sudah begitu menyakiti hati Agnia, Tidak !! Bukan lagi menyakiti hati Agnia saja, tapi Salvian juga sudah menyakiti harga diri Agnia sebagai seorang istri.
Salvian terdiam, lalu menatap Agnia dengan begitu dalam. " Sekali Tidak, tetap tidak Ag. Aku tidak akan pernah menceraikan kamu. " Tegas Salvian namun dengan suara yang lebih lembut.
Sungguh Agnia tidak bisa mengerti apa yang ada di pikiran suaminya itu, sepertinya dia dan Salvian kini berada di jalan yang berbeda. Agnia merasa sudah tidak sejalan lagi dengan suaminya, bagaimana Salvian bisa berpikir menikah dengan atasannya bisa membuat kehidupan rumah tangga mereka bisa lebih bahagia !!
Sungguh gila !!!
Agnia sudah tidak bisa bertahan dengan semua kegilaan ini, kekurangan harta atau benda dia masih bisa menahan itu semua. Selama ini sebagai seorang istri Agnia tidak pernah meminta apa-apa kepada Salvian, apa yang suaminya itu berikan selalu diterima dengan rasa syukur olehnya. Tidak pernah ada keluhan dengan penghasilan suaminya itu walaupun terkadang kurang dan harus mengirit dengan makan seadanya saja, tapi Agnia sudah bahagia karena kasih sayang yang Salvian berikan padanya sudah lebih dari cukup.
Tapi sekarang, rasanya Salvian yang dulu sudah hilang !!
Salvian yang selalu mengutamakan keluarga nya sudah tidak ada !!
Tangisan dari Agnia pun tidak henti-hentinya keluar dari mata indahnya yang kini di penuhi dengan kekecewaan, " Tidak apa Mas, kalau kamu tidak ingin menceraikan aku. Aku yang akan menggugatnya ke pengadilan nanti, tidak sanggup aku harus berbagi hati dengan orang lain Mas. Walaupun orang itu menawarkan harta, tapi kebahagiaan kita yang dipertaruhkan di sini. " Jelas Agnia panjang lalu menghela nafasnya.
" Kamu pikir aku akan bahagia ?? Karena wanita itu sanggup memberikan uang nya untuk kebutuhan ku ?? Kau pikir aku wanita macam apa Mas ?! Yang sanggup melihat suaminya bersanding di pelaminan dengan orang lain, bermesraan dengan wanita lain dan sebagai gantinya aku mendapatkan UANG ?!! Sungguh picik pikiran mu terhadapku Mas !! " Lanjut Agnia masih dengan air mata yang berurai di pipinya.
Melihat Agnia yang terus menangis membuat Salvian merasa sedih, namun tidak sedikitpun menyurutkan tekadnya untuk menikah dengan atasannya. Selama ini atasannya itu ternyata telah menaruh hati terhadap Salvian, setelah tau kondisi keuangan keluarga Salvian atasannya Ambar Shaquille (29th) langsung menawarkan untuk menikah dengannya maka dia akan memberikan salvian jabatan yang bagus di perusahaannya nanti. Ambar yakin Salvian akan menerima tawaran ini, kenapa ?? Karena Ambar bisa melihat keinginan kuat Salvian untuk bisa memiliki hidup yang nyaman. Terlebih Ambar tidak gegabah dengan meminta Salvian menceraikan istrinya, demi cintanya pada lelaki itu Ambar sanggup menjadi istri ke dua yang menopang seluruh keluarga. Toh hartanya memang banyak, karena Ambar adalah wanita yang sukses dan yang membuat jalannya lebih mulus adalah dia kini hidup seorang diri karena kedua orang tuanya sudah tiada dan dia adalah anak satu-satunya.
Pelukan Salvian tidak bisa mengurangi sedikitpun rasa sakit di hati Agnia saat ini, " Maafkan Mas Ag, ini harus Mas lakukan demi keluarga kita. Sudah cukup selama ini kita kekurangan, mungkin ini salah satu jalan supaya kita bisa hidup nyaman. " Jelas Salvian sambil mengusap punggung istrinya.
Sedangkan Agnia terus menangis dalam pelukan Salvian sambil menggelengkan kepala nya tanda tidak setuju dengan penjelasan Salvian tadi.
" Bukan Mas, ini bukan demi keluarga kita. Ini hanya demi ego mu yang ingin hidup bergelimang harta, aku tidak pernah merasa kekurangan selama ini." Sanggah Agnia sambil melepaskan pelukan Salvian.