Lalu gerakan tubuh mereka berdua pun menjadi terlihat selaras setelah semakin lama belajar untuk memadukannya, dimana gelinjang dan hentak perlahan pun merupakan sebuah keniscayaan yang tak mampu lagi mereka kontrol akibat rasa-rasa yang demikian menghujam jiwa.
Dalam simbah keringat serta deru napas, desah dan rintihan mereka menyatu dalam irama yang begitu melambungkan ke alam mimpi. Dimana pada saat itulah, Indra terlihat lebih mempercepat gerakannya dengan sesekali menekan lembut untuk menggesek dan menggoda.
Beberapa kali Amanda mengangkat pinggulnya untuk memposisikan diri agar milik Indra menemukan jalan yang tepat untuk memasukinya. Namun lelaki itu selalu saja menghindar, larena sepertinya Ia ingin tetap mempertahankan diri dengan hanya menempelkan bagian tubuh intimnya pada milik sang kesayangan.