Hari ini Dhea bangun dengan rasa bersalah karena Adit mengeluh perutnya terasa sakit titik seharusnya dia sadar diri ketika digendong tadi malam.
"Kaka juga sih aneh-aneh, harusnya tidak perlu sok jadi pahlawan," ejek Dhea. Sungguh dia merasa amat kesal dengan kekasihnya itu saat ini.
"Ya kan demi pacar, apa yang tidak?" jawab Adit
Mendengar jawaban dari kekasihnya, Dhea ingin sekali menempeleng kepala Adit sekarang juga jika tidak mengingat laki-laki tersebut sedang sakit dan itu pun karena menggendong dirinya yang tengah mengantuk tadi malam.
Wanita tersebut turun ke lantai bawah untuk mengambil pesanan bubur miliknya. Di saat itu juga Leni tiba-tiba muncul dengan wajah tersenyum cerah.
"Kak, kok bisa ke sini?" tanya Dhea dengan wajah terkejut yang tidak dibuat-buat.
"Iya. Kenapa? Terkejut?"
"Masuk dulu sini, Len. Ada apa ke sini tiba-tiba? Kayaknya ada sesuatu," tebak Dhea dengan mata memicing tajam. Dia tahu benar dengan kelakuan temannya satu ini.