Adit baru saja bandara. Rencananya dia ingin ke rumah sakit membuat kejutan untuk sang kekasih, laki-laki itu segera meminta sopir menuju ke tempat kekasihnya bekerja. Di perjalanan di rumah sakit Adit menelepon Dhea, tapi tidak ada jawaban.
"Pasti sedang melakukan operasi," ujarnya. Adit hanya memberi pesan untuk tidak dijemput nanti, lalu pergi ke rumah sakit dengan wajah tersenyum senang.
Beberapa hari berjauhan dari Dhea membuat rindunya menumpuk bagaimana gunung yang siap memuntahkan laharnya saat ini juga.
Sesampainya di rumah sakit Adit langsung bertanyalah pada perawat di mana ruangan Dhea. Setelah menemukan ruangannya dia duduk di kursi tunggu seraya bermain ponsel.
Adit melihat-lihat beberapa laporan yang baru saja dikirim oleh sekretarisnya. Saat dia membaca tiba-tiba seseorang berdiri di depannya dengan tersenyum seperti orang sinting.
