Dhea menundukkan kepala, menyaksikan kemeja polos biru yang menyelimuti tubuh bagian atasnya, sementara jeans hitam membungkus kaki wanita tersebut. Hari ini dia berencana untuk berkunjung ke kantor Kifli, sang Ayah. Tidak ada niatan khusus, karena Dhea hanya ingin merasakan aura kantor saja.
Dirinya disapa oleh banyak karyawan ketika melintasi koridor kantor. Dhea bak putri dewi yang berjalan seorang diri, lalu disaksikan oleh orang banyak. Banyak mata yang memandangnya kagum, bahkan beberapa pria di sana begitu mengidam-idamkan sosok Dhea. Wajar saja, karena Dhea memiliki paras yang begitu memikat hati.
Wanita berkulit halus nan bersih itu memasuki ruangan pribadi Ayahnya. Tak lupa Dhea membawakan satu cup salad buah.
"Papa!" panggil Dhea.
Kifli sedikit kaget atas kehadiran putrinya, karena sebelumnya Dhea memang tidak memberitahu. Namun, detik berikutnya Kifli langsung memerintahkan Dhea untuk duduk di sofa ruangan tersebut.
"Kau sendiri, hem?" tanya Kifli.