Baru saja Layla pergi karena Dhea terus saja menyindir wanita tersebut dan jujur saja Adit senang saat Dhea melakukan itu karena dia muak melihat wajah Layla.
"Terima kasih, Dhea," ujar Adit dan Thea melihat itu hanya menggelengkan kepala.
"Kalian ada-ada saja, jika dia kena mental bagaimana?" tanya Thea.
"Bagus dong, jadi tidak akan berani mengganggu Kak Adit lagi," jawab Dhea.
Mendengar itu Thea hanya menggelengkan kepala, dia sangat kenal dengan gadis tersebut.
"Salah satu dari kalian tidak ingin menyajikan minuman padaku?" tanya Thea.
Wanita tersebut menatap ke arah Dhea dan gadis tersebut malah menggeleng yang mana membuat wajah Thea berubah jadi datar.
"Aku akan ambil sendiri," katanya seraya bangkit dan pergi.
Thea mendengus sebal, lalu mengambil buah alpukat dan menjadikannya jus. Saat dia ingin memblender buah tersebut, ingatannya kembali ke masa lalu.
Dia memejamkan mata dan tersenyum kecil.
"Pasti Daffa sudah bahagia," gumamnya.