Hani dan Dhea kini sudah berdiri di depan kafe yang katanya milik Menggi. Mereka memasuki kafe tersebut dan menatap interiornya yang amat elegan.
Mereka memiliki lantai dua, lalu tidak lupa memesan makanan manis serta minum.
"Ini sangat indah," ujar yang diangguki oleh Tina.
"Aku dengar saat malam akan lebih indah lagi," jawab Dhea.
Mereka menghabiskan waktu berjam-jam untuk berbincang hingga mereka terdiam sesaat saat melihat Menggi datang dan tersenyum ke arah mereka.
"Kak Menggi," sapa Dhea yang mana membuat sang empu menyatukan alis bingung dan menunjuk ke arah dirinya sendiri.
"Kami teman Dian, Kak," sahut Tina.
Menggi mengangguk, lalu mendekat ke arah mereka.
"Kalian mencari Dian? Dia sedang ijin belajar bersama karena akan ada Olimpiade," kata Menggi.
"Tidak, Kak. Kami memang sengaja ke sini untuk bertemu denganmu," jawab Dhea seraya tersenyum, sedangkan kini Tina menutup wajahnya.
Kenapa Dhea tidak memiliki malu hari ini? Ini bukan gaya Dhea sama sekali.