Dhea menatap langit-langit kamarnya. Dia masih tidak bisa percaya dengan kata-kata Adit tadi, jujur saja itu cukup membuat hatinya terluka.
"Apa dia memiliki wanita lain?" gumamnya.
Skenario tersebut seketika hadir dan membuat Dhea semakin khawatir saja apalagi mengingat pekerjaan Adit yang akan selalu berdekatan dengan wanita cantik.
"Aku harus waspada," gumamnya seraya memiringkan kepala dan meraih guling, lalu menutup mata.
Di sisi lain Hani dan Adit tengah di taman menatap bintang. Mereka sama-sama diam, memang apa yang bisa mereka lakukan.
Jelas tidak ada, terjebak dalam bentuk Arwah membuat keduanya sama-sama bingung dengan keadaan.
"Sampai kapan kita akan seperti ini?" tanya Hani.
"Sampai aku tenang dan juga aku masih ingin melihatmu lagi nanti," jawabnya.
"Bukankah kamu sudah melihatku?" balas Hani.
Sandi hanya mengangguk dan kembali melihat ke arah bintang. Laki-laki tersebut berseru saat ada bintang jatuh dan mengajak Hani untuk membuat permintaan.