Adit melirik ke arah kening Dhea, laki-laki tersebut menyatukan alis bingung. Dia menunjuk ke arah kening gadis tersebut hingga Dhea menatap bingung dan menyentuh keningnya sendiri.
Gadis tersebut meringis dan hal itu membuat Adit merasa bersalah.
"Maafkan aku," ujar Adit.
"Bukan salahmu, Kak," jawabnya.
Keduanya terjebak kecanggungan seolah lift tersebut tidak berfungsi. Dhea merutuki dirinya yang berubah pemalu, itu terlihat menggelikan menurut dia.
Adit menoleh dan saat itu Dhea menoleh ke arah laki-laki tersebut hingga kedua netra anak adam tersebut bertabrakan.
Adit lebih dulu membuang wajah dan keluar lift saat sudah sampai. Di belakang Dhea mengekor dengan langkah pelan.
Laki-laki tersebut ingin masuk, tapi dia lebih dulu membalik badan dan terkejut saat unit mereka saling berhadapan.
"Kamu tinggal di situ?" tanya Adit.
"Iya, Kak. Mau mampir?" tawarnya.
"Lain waktu," jawab Adit seraya membuka pintu, lalu dia masuk ke dalam.