Dhea awalnya ingin pulang bersama Hani atau Tina, tapi satu hari tidak menyusahkan Adit pasti akan terasa hambar. Entah sejak kapan itu sudah menjadi kebiasaan bagi gadis manis tersebut.
"Senyum mulu," cetus Hani.
"Biasa," sahut Tina.
"Aku pulang sendiri kalian jika kamu dulu tidak apa-apa," ujar Dhea seraya menatap kedua orang di depannya.
"Benar? Kalau begitu aku pulang sulu sopirku sudah di bawah," tanya Hani meyakinkan.
Seketika Dhea dan Tina memandang ke bawah, tapi tidak terlihat apa-apa. Tidak lama keduanya menepuk jidat hingga seorang laki-laki tampan muncul dari tangga.
"Hani, masih lama, Babe?" tanya orang tersebut.
Sialan, Dhea dibuat iri melihat Felix yang datang menjemputnya. Dia juga ingin pamer Adit pada kedua temannya, pasti mereka iri terutama Hani karena gadis itu belum tahu apa-ala.
"Biasa aja lihat Felix. Sini, Babe, masih ingatkan Tina dan Dhea," ujar Hani.