Dhea kini memandang ke arah Hani yang tengah menatapnya heran. Gadis tersebut meletakkan ponselnya dan meminum minumannya.
"Ada apa?" tanya Dhea.
"Kamu benar-benar memiliki kekasih?" tanya Hani.
"Aku sudah bilang jika aku menganggap dia begitu, tapi mungkin dia tidak," jawab Dhea seraya mengedikkan bahu.
Hani hanya mengangguk kecil dan mulai membuka buku. Mereka bertiga terdiam fokus pada minuman masing-masing hingga terdiam beberapa saat.
Mereka kini sibuk memikirkan hasil ujian walau mereka cerdas tetap saja nilai jadi taruhan. Jika remedial bisa bahaya.
"Hani, bagaimana hubunganmu dengan Felix? Apa semua baik-baik saja," cetus Dhea dengan nada ragu.
"Kami baik-baik sak walau orangku melarang," jawabnya.
"Kamu balikan dengan Felix?" sela Tina seraya memandang ke arah Hani dan Dhea.
"Biar aku jelaskan, semua yang terjadi hanya salah paham dan kami berbaikan walau aku takut orang tuaku tahu," jelas Hani.
Tina memajukan wajah, lalu menatap ke arah Hani.