Liam terpaku di depan rumahnya. Ia juga melihat Medina menceritakan tentang apa yang terjadi padanya selama ini dengan deraian air mata.
Ia tercekat di ambang pintu. Matanya pun seolah tak bisa lagi berpaling melihat pada hal lain. Ia mendengar dengan jelas semua yang Medina ceritakan.
Di saat itu Medina juga melihatnya, dengan mata berkaca-kaca penuh rasa sesal. "Liam?" panggilnya lirih.
Alexandra dan Sean pun menoleh, keduanya saling pandang sejenak kemudian tampak bertanya-tanya, apa yang akan dilakukan Liam setelah ini?
Medina pun menghampiri anak bungsunya itu dan berusaha meraih tangan anak lelaki itu. "Liam..." panggilnya lagi dengan hati yang berharap.
Medina kira setelah Liam mendengar apa yang sebenarnya terjadi anak itu akan memahaminya seperti yang dilakukan Alexandra. Nyatanya tidak.
"Jangan sentuh aku!" tegas Liam seraya memundurkan tangannya.
