Qanita gadis SMA yang masih berusia 18 tahun tinggi 165 CM dan memiliki wajah yang cantik serta berprestasi disekolahnya, yang akan dijodohkan dengan Furqon pria dewasa yang sudah berusia 30 tahun dengan perawakan tinggi 182 CM dengan wajah yang tampan juga tentunya.
Disekolah Qanita…
Hai Nit…! Seru Lidia sahabat Nita
Hai juga Lid … jawab Nita sambal menoleh kearah suara yang sudah dikenalnya
Nanti sore ketoko buku yuk, sekalian ajak mega juga akum au cari buku buat bahan tugas proposal dari Bu Sri.. ajak Lidia
sedikit berpikir Nita menganggukkan kepala setela mengingat tidak ada jadwal selanjutnya setelah pulang sekolah
setelah selesai mengikuti mata pelajaran terakhir hari ini tepat pukul 13.15 Qanita serta dua sahabatnya sudah berjumpa ditempat mereka janjian ketemu,.
Langsung berangkat aja yok biar tidak kesorean pulangnya, ajak Mega
Mereka langsung memesan taxi online, setelah taxi yang sudah dipesan datang mereka langsung bergegas ketoko buku tujuan mereka,
Mau kemana neng..? Tanya bapak supir taxi yang kira2 usia diatas 40 tahun
Ketoko buku X ya pak, Sahut Lidia
Sesampainya ditoko buku mereka bertiga turun dari taxi membayar ongkos dan langsung bergegas masuk kedalam took buku
Emang proposalmu judulnya apa Lid? tanya Nita
Tentang pemeliharaan hewan ternak dan pemasarannya, Jawab lidia
Oo….sambil mengangkat matanya keatas
Ahhh akhirnya ketemu juga seru Lidia, dengan menghembuskan nafas lega karena sudah menemukan apa yang dicarinya setelah mereka cukup lama berputar2 didalam toko, dan secara bersamaan Mega dan Nita menghampiri Lidia,. Dengan tingkah yang sama dengan lidia.
Ya udah langsung bayar saja habis ini, selanjutnya kita kemana? Tanya Mega dengan wajah yang dibuat2 seimut mungkin sambil tertawa mereka lupa memperhatikan sekitar
Tiba-tiba pas didepan pintu,
Bughkk
Dengan sigap Nita langsung mendongak keatas.
Saya minta maaf bang, ucap Nita dengan sopan, karena sedang terburu-buru Furqon hampir hilang keseimbangan
Kalau jalan hati-hati dong jangan ketawa-ketiwi lupa memperhatikan jalan, dengan nada cukup tegas dengan muka yang berkerut.
Hei bang, saya kan sudah minta maaf, jangan nyolot gitu dong, abang juga kan yang salah, ketus Nita dengan suara tak kalah tegas
Furqon menghembuskan nafasnya kasar, langsung melangkah masuk kedalam toko
Hei bang minta maaf juga dong, teriak Nita tapi furqon tidak memperdulikannya lagi
Dasar cowok kurang ajar, bathin Nita dengan wajah memerah karena kesal dan berhenti tiba-tiba yang membuat kedua sahabatnya yang ikut berhenti tiba-tiba juga dengan ngerem cakram.
Usst …! Halo mi…! Tiba-tiba suara Nita setelah mgangkat Handphon pintarnya dari panggilan sang Mami
Nit… lagi dimana nak? Suara Bu Rini dengan suara cemas karena sudah pukul 15.30 Nita belum pulang juga dari sekolah karena Qanita lupa meminta izin terlebih dahulu kepada sang mami yang menemani Lidia ketoko buku
Hehe… maaf mi Nita lupa minta izin mami tadi karena buru-buru… Nita baru ini mau pulang langsung kerumah mi, tadi menemani Lidia cari buku ditoko buku. cengir Nita dengan perasaan yang bersalah
Ya sudah langsung pulang ya saying soalnya sore ini ada yang mau datang kerumah kita teman bisnis papi yang di kota G, masih ingatkan dengan Om Herman? Tanya Rini mengingatkan Nita.
Om herman tetangga kita dulu waktu di Kota P kan mi? Tanya nita sambil mengingat waktu mereka tinggal di kota P sebelum papinya pindah kota karena membuka cabang baru perusahaannya,
Masih ingat rupanya, helaan Rini karena sudah tidak perlu menjelaskan lebih panjang lagi dengan sang putri,.
Ya sudah cepat balik aja deh, nanti telat bentar lagi tamunya sampai, Jelas sang mami
Ya mi sampai ketemu dirumah, Assalamu alaikum … sambil menutup panggilan telfn, setelah dijawab salam oleh mami,
Kenapa Nit…? Tanya Lidia menatap Nita dengan wajah keponya karena melihat ekspresi Nita yang kurang baik,.
Oh itu, sahabat papi aku kata mami mau datang kerumah sore ini sama keluarganya, Aku disuruh langsung pulang kerumah oleh mami aku, ga papa ya lain waktu kita lanjutkan jalan-jalannya, dengan suara yang lemas karena harus segera pulang,
Ga papa Nita lagian waktu kita masih panjang, kayak ngga ada waktu lain saja, suara Mega dengan suara lembut sambal menggoyang-goyangkan badannya supaya kelihatan imuttt.
Ya udah yok, kita ngantar loe lagi ngga pulangnya? kata Lidia
Ngga usah Lid kita pulangnya kan beda arah ngerepotin nanti jadinya, sambal memegang tangan kiri sahabatnya Lidia, kita pesan taxi online aja sekalian 2,
Tidak begitu lama taxi yang mereka pesan telah tiba, hati-hati ya Nit, aku sama mega bareng aja rumah kami searah
Ok, sampai jumpa hari senin, karena hari ini adalah akhir pecan dan besok mereka libur,.
Sesampainya didepan pintu gerbang rumah lantai 2 dengan cat warna hijau daun yang dihiasi dengan berbagai macam tanaman hias dan pohon buah-buahan yang terletak dihalaman rumah yang lumayan luas yang terletak di kompleks perumahan elit Nita keluar dari taxi,
Terimakasih Pak, sambil melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah minimalis tersebut,
Assalamualaikum, Nita pulang, sambil mencari-cari maminya karena didalam rumah yang kelihatan sepi,
Waalaikumussalam, sahut bi Nari dari dapur
Mami dimana bi?
Keluar sebentar Non, mau beli sesuatu katanya menyambut tamu tuan
Oo, aku kekamar ya bi sekalian mau ganti baju dulu,
Siap Non, dandan yang cantik ya Non, ucap Bi Nari sambil menutup mulut cekikikan
Siiaappp… ucap Nita sambil mengarahkan tangannya seperti memberi hormat kepada komandannya.
Tanpa curiga Nita pun lari kelantai dua menuju kamarnya
Sambil bersenandung riang Nita masuk kamar mandi membersihkan diri dari polusi jalanan kota, berendam hingga 20 menit didalam bathtab, setelah selesai melakukan ritual mandi hingga hampir 1 jam lamanya, Nita keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk putik sampai lutut. Dan langsung menuju ke meja rias sambil menggunakan hairdryer mengeringkan rambutnya, setelah selesai mengeringkan rambut Nita kemudian berjalan ke lemari pakaian 4pt untuk memilih pakaian yang akan dipakainya sore ini, dengan gaya khas ala Nita dia memakai pakain dengan bahan atasan kaos pink yang longgar serta memakai celana tranning, kembali duduk ke meja rias sambil memoleskan sedikit vitamin bibir dan menambahkan sedikit bedak tabor kewajah putih mulusnya,
Nita pun turun kebawah dengan rambut yang tergerai karena baru habis keramas,
Tiba-tiba terdengar suara dari pintu masuk,
Asslamualaikum !
Waalaikumussalam ! sahut Nita dan langsung menuju pintu dan membuka pintu tersebut dan sedikit mengernyitkan dahinya sambil mengingat-ingat siapa yang datang sampai lupa mempersilahkan tamu didepannya masuk, sang tamu pun tersenyum maklum karena mereka yakin tidak mengenal mereka lagi,
Kamu pasti Nita kan? Tanya Om Herman
Herman serta keluarganya yang terdiri dari Istrinya Siska, serta ketiga anaknya yaitu, furqon anak pertama Dika anak kedua yang berusia 25 tahun serta anak bungsunya Fatima yang usianya masih 20 tahun
Nita menganggukkan kepala, om ? suara Nita tertahan sambil mengingat-ingat
Saya Om herman, kata Herman sambil memegang pundak Nita
Ohh Om Herman, cengir Nita
Siapa Nit? Terdengar suara mami Rini dari dalam hendak menuju pintu memastikan siapa yang datang,
Eh Mas, Mbak sudah datang silahkan masuk Mas, Mbak! Ajak mami Rini dengan ramah,
Kamu Nita tamunya kok dibiarin berdiri diluar sih, bukannya disuruh masuk, ucap mami Rini sambil tersenyum kepada tamunya.