"Lo ga kenapa-napa kan?" tanya cowok itu. 'Gapapa apanya ini lutut gue sakit ogeb!' batin Olyn, namun entahlah kepalanya malah menggeleng.
"Yaudah, gue duluan." ujar Aska dengan nada dingin berlalu pergi. Olyn melongo menatap punggung Aska yang kian menjauh. 'Ih! Bukannya bantuin malah ninggalin!' batin Olyn memekik dengan posisi masih duduk di lantai koridor.
"Hohh! Yaampun Olyn! Saking ga maunya ninggalin Echa sendiri, Olyn rela duduk di lantai koridor??" pekik Nessa saat melihat Olyn terduduk di lantai koridor.
"Eh kutu badak! Gue tu tadi jatoh karna disenggol ya, bukan karna nungguin lo!" balas Olyn seraya berdiri dengan mengambil 2 buku. "Noh lo bawa tiga buku, kaki gue sakit." ujar Olyn lalu berjalan mendahului Nessa.
Nessa menoleh ke arah kiri tempat anak 10 IPA 3 belajar, dan ia terkejut karna melihat mereka sudah berdiri di tepi jendela, menyaksikan apa yang terjadi padanya dan Olyn tadi. 'OMG! Pasti karna Echa toa banget tadi!' batin Nessa.