Perempuan itu menaruh kartu kredit di dompetnya. Setelahnya, menghampiri Fathan yang duduk di ranjang. Yera duduk bersila seraya menghadap laki-laki itu. Fathan menghela napas pelan. "Besok ya Ra?"
Yera tersenyum tipis. Tangannya terulur mengusap rambut Fathan. Fathan beralih menidurkan kepalanya di paha Yera. "Ra, kamu yakin?"
"Iya."
"Aku masih gak rela ngelepas kamu,"
Yera tersenyum sekilas. "Aku tahu."
"Raa, kalau aku kangen gimana? Aku gak bisa peluk kamu nanti,"
"Kan bisa call, nanti kita sering-sering
komunikasi,"
Fathan menghela napas. "Kamu besok serius ninggalin aku? 4 tahun?"
"Aku nggak ninggalin kamu. Kalau libur kuliah kita ketemu lagi,"
Fathan memiringkan badan memeluk Yera, membenamkan wajahnya di perut Yera. "Nggak mau, kamu di sini aja."
"Nggak bisa gitu dong, aku harus ngejar mimpi aku."
Fathan diam. Yera mengusap kepala Fathan. Setelahnya, Yera merasa kaosnya basah. "Than,"