"Ya udah lah, gak usah dipikirin. Kalau mereka berbuat lagi baru kita gas!" ujar Albert.
"Betumbuk kita!" timpal Adnan.
"Beli siomay yok, gue laper." ajak Qathan.
"Tadi lo udah makan mie rebus Sa," ujar Adnan.
"Masih laper, anterin gue aja yok," ujar Qathan.
Adnan memutar bola matanya. "Sama bestie lo aja sana,"
"Bestie gue? Siapa dah?"
"Tuh," Adnan menunjuk Albert.
Qathan menghela nafas. "Males gue sama dia mulu nanti dikira homo."
Albert menoyor kepala Qathan. "Gue kalau mau homo lihat-lihat juga kali gak kayak lo."
Qathan mendengkus. "Ayo lah, kita kan best friend masa lo tega biarin gue sendiri?"
"Apa si yang nggak buat lo. Ayo beb," balas Albert.
Saat hendak melangkahkan kakinya, Atella datang seraya menyapa. "Hai, Fathan," sapanya.
"Nah! Untung ada lo, ayo," sahut Qathan merangkul Atella.
Atella berdecak. "Ih apa sih lo?!"
"Beli siomay."
Atella memberontak. "Lepasin gak?!"
"Nggak. Udah lo ikut gue aja, daripada dicuekin sama Fathan 'kan?"