Candra memijat pelipisnya pelan. Pemuda bertubuh jangkung itu tak biasanya merasa lemas tak bertenaga seperti ini sebelumnya. Candra menggelengkan kepalanya berkali-kali. Menepis rasa pusing yang sejak tadi hinggap di kepalanya hingga merambat pada perutnya kali ini terasa mual.
Candra menghela nafas panjang, apalagi saat melihat pesan chat masuk berturut-turut membuat pemuda itu mendenguskan nafas panjang.
Pemuda itu dengan berat meraih jaket hitam dan kunci motornya. Memutuskan untuk bangkit memaksakan diri.
Candra membuka pintu kamarnya, walau detik kemudian pemuda itu agak terkejut saat menemukan Mawar dengan tangan terangkat seakan bersiap mengetuk pintu kamar miliknya.
Mawar juga mengangkat alis tinggi merasa ikut terkejut, namun dengan cepat berusaha mengendalikan diri.
"K-kak Candra disuruh mamah makan dibawah." Kata Mawar dengan singkat dan padat. Kedua bola mata gadis bergerak bgelisah mencoba untuk tak melirik Candra bahkan sedikitpun.