Terpaan angin yang berhembus di balkon
mengurai rambut Athania, menutupi tawa
indah gadis itu. Ia menoleh ke arah Bara.
"Soal aku yang akan ikut Piala Dunia?
Karena aku nggak punya waktu untuk
ngasih tau," jawab Athania dengan cepat,
membuat Bara menggeleng dengan dahi
berkerut. "Tha, it's not even an excuse,"
timpal pemuda itu.
"Nggak, aku serius. Aku nggak punya
waktu untuk ngasih tau kamu, nggak
kepikiran juga. Karena hidupku hectic
banget beberapa bulan terakhir ini. Why?
Pertama, soal prototipe tangan bionik aku
yang akan dibawa ke New York, prototipe
tangan bionik itu belum sempurna, so i
have to fixed it. Aku harus memperbaiki
bagian-bagian yang belum sempurna dan
menyempurnakannya secepat mungkin.
Belum lagi, aku juga harus latihan catur
di saat bersamaan, harus tanding catur
sana-sini. Baca buku catur, menganalisis
tiap pertandinganku dan menemukan apa
aja kekurangan permainan caturku, lalu
latihan lagi sampai muak," jelas gadis itu
panjang lebar.