"Tha...."
"Aku kangen."
Athania menatap Bara lekat, sebelum
kemudian mengangguk kecil sebagai
balasan. "So do i."
"Pengen pulang ke indo secepat mungkin,
males di Rusia. Aku nggak betah," gerutu
Bara dengan helaan napas pelan. Pemuda
itu nampak menenggak kopinya sampai
setengah habis.
"Ya udah, kalau begitu pulang."
"Tapi nggak bisa pulang."
Athania hanya menggeleng-geleng
heran, terkekeh kecil. "Kalau gitu ditahan
rindunya. Nggak sampai dua bulan kok.
Tinggal dua bulan lagi, nggak lama, Bar."
"Tapi aku keburu kangen," sergah Bara
cepat, membuat Athania lantas menatap
lelaki itu dengan satu alis terangkat.
"Ribet, kalau gitu pulang. Terserah kamu,
mana yang lebih ingin kamu lakukan ya
lakukan."
"Tapi-"
Athania menghela napasnya dengan kasar,
menatap Bara seraya tersenyum geli. "Bar,
sekali lagi kamu ngomong tapi, vidcall-nya
aku tutup. Beneran."
"Mainnya ngancem," cibir Bara, membuat
Athania mengedikkan bahunya tak acuh.
"Biarin, soalnya kamu labil."