Athania menghela napas panjang saat
memasuki ruangan kelas XII Science A,
gadis itu memutar matanya malas seraya
bergumam dan merutuk tiada henti. Sial
sekali. Athania jadi merasa kelas unggulan
Pionir ini lebih mirip kelas drama yang
hebohnya melebihi sinetron, ketimbang
tempat belajar dimana anak-anak
ambis berkumpul. Karena nyatanya,
mereka---anak ambis yang kerap kali
disebut-sebut gila nilai dan selalu belajar
tiap detik tersebut, memang punya seribu
drama. Entah apa yang sedang terjadi,
tapi Athania bisa melihat dan mendengar
dengan jelas suara Deinandara yang
terdengar marah dari tengah kelas.
"Lo berengsek sialan. Lo sama mantan lo
itu sebelas dua belas," pekiknya pada Ares.
Athania ingin tertawa sekarang juga.
Lihat? Ini bahkan pukul tujuh pagi, dan
mereka---orang-orang bodoh di kelas
yang katanya unggulan tersebut---dengan
hebatnya malah melibatkan Athania
ke dalam drama mereka yang tampak
tiada ujung. Gadis itu berjalan memasuki