Athania ingin pulang. Kata pulang, hanya
itu yang terus berada di otaknya. Rasanya
gadis itu ingin berteriak frustrasi akan
keadaan yang sedang dihadapinya. Ingin
menyumpah serapahi Bara saat ini
juga. Bagaimana tidak? Duduk di kursi
dengan segenap keluarga besar Bara yang
menatapnya tanpa berkedip tentu saja
membuat Athania hampir gila. Kalau bisa,
Athania ingin menghilang saat ini juga.
Bara sama sekali tak bercerita ataupun
memberitahu Athania ke mana tujuan
ia membawa gadis itu. Tiba-tiba saja,
mobil yang lelaki itu kendarai berhenti
di sebuah hotel megah. Tak lupa, dengan
seluruh rangkaian bunga serta ucapan
selamat atas perayaan pertunangan yang
terpampang di depan gedung. Lelaki
itu dengan cepat bercerita bahwa sosok
kakak perempuannya yang selama ini
bekerja di Malaysia baru saja dipinang
lelaki pujaannya. Maka saat itu pula
Athania memukulkan sling-bag miliknya
untuk menghantam wajah Bara.
Jujur saja, Athania merasa takut, gelisah,