Chapter 80 - Bidak (2)

"Tha," panggilnya dengan pelan.

"Ара?"

"Gue nggak tau masalah lo apaan sampe

nangis kaya ta--" Athania buru-buru

memotong. "Gue nggak nangis, kan ud--"

"Dengerin dulu," tekan Bara tajam.

Pemuda itu menatap Athania dengan sorot

mata yang sangat serius.

"Fine, go ahead." Pada akhirnya Athania

tak bisa membohongi seorang Bara.

Tampaknya pemuda itu terlalu peka

untuk tahu mengapa Athania meringkuk

di depan minimarket. Tentu saja karena

gadis itu sedang tidak baik-baik saja saat

ini.

"Gue nggak tau masalah lo apa, tapi, satu

hal yang gue tau sekarang." Bara menjeda

kalimatnya selama beberapa saat.

"Gue benci ngeliat lo nangis kaya tadi,"

sambungnya tanpa ragu sedikitpun.

Bara menoleh ke arah gadis di

sampingnya, menatap Athania cukup

lama. "Nggak mau cerita?" tanya pemuda

itu akhirnya.

"Nggak mau."

"Tapi, lo butuh cerita, kan?"

"Iya."

Bara tersenyum samar. "Ya udah, sini

cerita. Cerita sama gue apa yang lo

rasakan, apa yang butuh lo keluarkan.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS