Regan menoleh ke arah Bara dengan
menyipitkan matanya yang sudah sipit.
"Emang bener Bar lo nolak Andara?
Kapan?"
Bara yang sedari tadi memainkan rubik di
tangannya hanya mengedikkan bahu tak
peduli. "Nolak gimana? Emang dia suka
sama gue?"
"Ya kan dia nembak lo, gimana ceritanya
nembak tapi nggak suka," balas Regan
geram. Dia jadi sedikit memahami
mengapa Jevar memukul kepalanya
tadi. Tapi tentu saja tidak membenarkan
perilaku lelaki itu. Begini-begini walau isi
ilmu dalam otaknya hanya sedikit, kepala
Regan tetap saja berharga.
"Emang kapan dia nembak gue?" Bara
kembali menyahut tak peduli, sekadar
menoleh saja tidak. Ia masih sibuk
memainkan rubiknya, entah kenapa
Regan jadi ingin menculik rubik
tersebut dan membuangnya jauh-jauh.
Menyebalkan.
"Kok lo malah balik nanya gue sih? Ah
udahlah goblok lu," ceplosnya kesal
membuat Bara melirik tajam. "Lo bilang
apa tadi?" Regan jadi merinding seketika,
baru ingat bahwa Bara akan seperti singa