Chapter 66 - Detensi

Regan menoleh ke arah Bara dengan

menyipitkan matanya yang sudah sipit.

"Emang bener Bar lo nolak Andara?

Kapan?"

Bara yang sedari tadi memainkan rubik di

tangannya hanya mengedikkan bahu tak

peduli. "Nolak gimana? Emang dia suka

sama gue?"

"Ya kan dia nembak lo, gimana ceritanya

nembak tapi nggak suka," balas Regan

geram. Dia jadi sedikit memahami

mengapa Jevar memukul kepalanya

tadi. Tapi tentu saja tidak membenarkan

perilaku lelaki itu. Begini-begini walau isi

ilmu dalam otaknya hanya sedikit, kepala

Regan tetap saja berharga.

"Emang kapan dia nembak gue?" Bara

kembali menyahut tak peduli, sekadar

menoleh saja tidak. Ia masih sibuk

memainkan rubiknya, entah kenapa

Regan jadi ingin menculik rubik

tersebut dan membuangnya jauh-jauh.

Menyebalkan.

"Kok lo malah balik nanya gue sih? Ah

udahlah goblok lu," ceplosnya kesal

membuat Bara melirik tajam. "Lo bilang

apa tadi?" Regan jadi merinding seketika,

baru ingat bahwa Bara akan seperti singa

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS