Rasa bosan yang menyerang membuat ponsel tak bersalah menjadi korban. Reva mendesah sambil mengusap-ngusap wajahnya. Makan sudah, mandi sudah, tetap saja seperti ada yang kurang. Reva menatap kesekitar kamar dengan kening mengerut. Di kamar dia hanya sendiri, sedangkam Sean? Sejak sampai apartemen dia langsung sibuk dengan laptop.
Meeting, meeting dan meeting!
Reva berdecak kesal. Berhubung rasa bosannya masih memuncak, dia berniat untuk menghampiri sang suami yang masih berada di ruang tamu. Perut yang semakin membesar, membuat Reva mulai berat membawa tubuh sendiri.
Perlahan namun pasti, Reva mulai mendekat lalu duduk di depan Sean. Keduanya hanya terpisahkan oleh meja karena Reva tidak duduk di sampingnya. Sekilas Sean menatap Reva membuat pandangan keduanya beradu beberapa detik karena setelah itu Sean kembali menatap layar.