"Apa kamu masih lama?"
"Ayo bangun, Sean, bangun! Lima menit udah lewat, astaga ini jam berapa? Ini udah sore, Sean!" Reva menggaruk frustasi rambutnya.
Saat jalan pulang dari butik ke apartemen Sean sudah janji mau langsung ke supermarket. Tapi lihatlah sekarang, pria tampan itu asii tidur seperti orang pingsan. Berkali-kali Reva membangunkan, tetap saja nihil. Malam ini Reva sudah membuat jandi dengan teman-temannya. Walaupun hanya beberapa, anggap aja itu rasa terima kasihReva kepada semuanya, termasuk Almira dan Rega. Keduanya benar-benar mempunyai kontribusi besar, bahkan Reva hutang nyawa.