Melihat Reva bermalas-malasan sudah biasa.
Melihat Reva tidur sempanjang hari menjadi makanan sehari-hari.
Melihat Reva menangis meraung-raung pun hal biasa.
Akan tetapi, sore ini Ayu dibuat tercengang dengan tingkah anaknya. Sejak tadi dia bersih-bersih, membantu masak walaupun akhirnya menjadi beban, lalu bersikap manis kepada semua orang, cukup membuat Ayu ingin membenturkan kepala.
Kesambet apa anaknya? Bukan hanya itu, setiap saat senyumanya terus mengembang tanpa pudar sedikitpun. Apa anaknya kena santet? Atau kemasukan jin berbahaya? Ini agak mengerikan, patut diwapadai dengan awas.
"Adik kamu kenapa, Nu?" Ayu sigap menarik tangan Ibnu, yang tidak sengaja melintas di depannya. Ibnu yanh ditarik dan ditanya mendadak sempat kaget, karena dia sedanh fokus menatap layar ponselnya.
"Yaampun, Tan, kenapa ngagetin sih?"
"Adik kamu kenapa? Daritadi dia aneh, apa dia kesurupan? Kesambet? Kalai itu benar, kita harus bertindak cepat, Nu!"