"Udah punya istri?!"
"Mulut lo ga salah ngomong?!"
Baru saja mulutnya selesai bercerita, Nisa dibuat tercengang dengan respon pria di depannya. Ah, ternyata dia belum tahu semua, Nisa tidak enak karena sudah membagi cerita tanpa izin Reva.
"Urusan itu kesampingkan dulu, yang penting sekarang Reva di mana? Gue tau Reva itu absurd, ga mungkin dong dia ikut ke Bali?" Sebelah alis Kelvin terangkat menatap Nisa.
Sudah hampir dua jam keduanya bertemu lalu berdiskusi perihal Reva, karena untuk kasus ini, hanya mereks yang tahu, bahkan Nisa harus bermain kucing-kucingan dengan Fian. Nisa hanya tidak mau salah langkah, dia tidak mau Reva akan marah kalau ceritanya tersebar.
"Otak gue buntu buat mikir beginian sumpah." Kelvin menyerah, dia menyandarkan punggungnya ke sanggahan kursi dengan mata memejam. Bukan hanya hari ini, bahkan sejak kemarin dia tidak berhenti berfikir.
Sambil terus memukul-mukul keningnya, Kelvin terus berfikir keras.