Membeli siomay, cokelat, ice cream, lalu duduk di taman. Seperti anak kecil, tetapi cukup membuat hati Reva membaik. Hari sudah sore, banyak sekali orang-orang yang ke luar untuk mengajak anaknya main, atau sekedar duduk sembari menyuapi makan sore. Anak-anak di depannya begitu bahagia, hanya ada tawa tanpa air mata. Sekalipun ada air mata, itu karena jatuh saat main.
Rasanya Reva ingin kembali menjadi anak-anak, menikmati waktu tanpa rasa sakit. Main, makan, tidur, sekolah. Begitu saja siklusta tanpa memikirkan hari esok akan ada masalah apa.
"Apa saya boleh duduk di sini?"
Reva menerjap. Dia menoleh ke arah samping, arah di mana seorang wanita muda tengah tersenyum ke arahnya. Wanita itu tidak sendiri, di dalam dekapannya ada anak bayi menggemaskan sedang terlelap. Lucu, rasanya Reva ingin mencubit pipi chubby itu lalu melahapnya tanpa sisa.
"Silahkan, Mbak." Reva tersenyum, dia menggeser sedikit tubuhnya agar wanita itu tidak merasa sempit.