"Buat kamu."
Reva sempat kaget saat tangannya tengah menguncir rambut, tiba-tiba disentuh oleh seseorang. Reva menoleh ke samping, lalu dia melihat minuman yang ada di depannya.
Ternyata asik juga punya teman paham situasi. Entah kenapa, walaupun Ac menyala, tetap saja rasanya gerah. Sejak tadi Reva sudah banyak minum air putih, karena kata Ibunya, kalau lagi haus itu bagusnya air mineral.
Akan tetapi, melihat es kelapa di depan mata, tentu saja membuat Reva mendelik girang. "Aahh, makasih banyak ya, Fi, kamu emang terbaik, ga kayak Nisa."
"Nisa teross."
Reva terkekeh. Setalah meminta izin untuk membuka es kelapa miliknya, Reva langsung mengambil dengan mata berbinar.
"Kamu kapan belinya, Fi?"
"Aku habis ketemu client, yaudah sekalian beli buat kalian."
"Biasanya, kalau ga ada Reva, mana ingat dia sama gue? Ga akan, dianggap angin mah iya," celetuk Nisa, sembari membuka karet yang menjadi pembungkus es kelapanya.