"Sean?"
"Mau sampai aku kayak gini?"
"Sean!"
"Tetaplah seperti itu, saya senang lihatnya."
"Kamu senang, aku dingin!"
Sean terkekeh, walaupun begitu dia tetap tidak menghiraukan kemauan Reva. Sudah hampir satu jam Reva tanpa busana, itu semua Sean lakukan agar matanya selalu segar. Pekerjaan yang banyak, membuat otaknya sangat mumet.
"Sean? Apa kita ga mau jalan-jalan? Buat apa kemarin aku beli baju? Katanya mau ke pantai."
"Pemandangan di sini jauh lebih indah daripada pantai, Reva."
Reva berdecak kesal mendengar jawaban Sean. Pria di depannya benar-benar menyebalkan! Masih mending kalau tidak dikacangin, lah ini? Sudah tanpa busana, tapi dianggurkan!
Masih dengan wajah cemberutnya Reva merangkak bangun dari posisi rebahannya, lalu menghamapiri Sean yang masih menatap laptopnya.
Tanpa aba-aba Reva naik ke pangkuan Sean dengan santai. Pandangan keduanya beradu, Reva sama sekali tidak perduli kalau akan dicap wanita murahan oleh Sean.