Pagi ini satu komplek hampir dibuat geger karena mendapati Reva tengah tertidur di depan gerbang. Entah Reva harus malu atau bersyukur, tetapi berkat kehebohan itu dia berhasil masuk ke dalam rumahnya. Tidak ada kemanisan, yang ada hanya tatapan dingin yang Ayu lontarkan.
Nyali Reva masih ciut, bahkan kini kedua kakinya sangat lemas. Ingin duduk tetapi Ayu masih berdiri menatapnya. Sebetulnya tubuh Reva sangat tidak enak pagi ini, tetapi mau bagaimana lagi?
"Udah Ibu bilang, ngapain kamu pulang? Ngapain juga tidur di depan? Mau bikin nama Ibu jelek atau gimana sih?"
"Semalam aku pencet bel, tapi Ibu ga bukain. Aku juga telepon, tapi ga aktif, ya aku bingung harus gimana," cicit Reva tanpa berani menatap Ayu.
"Pertanyaan Ibu tetap satu. Ngapain masih pulang?"
Terjadi keheningan antara Reva dan Ayu. Reva yang bingung, hanya bisa diam sembari menunduk memainkan kakinya. Untuk apa pulang? Ya memang apa salahnya pulang ke rumah sendiri?