Kevin keluar dari ruang operasi, wajahnya terlihat kusut dan matanya berkaca-kaca. Tidak pernah Kevin sekacau itu selama hidup, ini pertama kalinya kevin menangis tanpa malu di hadapan orang lain. Aini, Ana, dan Endra yang menunggu di luar langsung menghampiri Kevin.
"Bagaimana keadaan Dini Vin?" tanya Aini.
"Anak kalian bagaimana? Sudah lahir?" lanjut Ana.
Kevin menatap satu persatu orang tuanya, lalu ia kembali menangis dan mengangguk membenarkan.
"Dini dan anak kami selamat, aku menjadi seorang ayah. Aku benar-benar menjadi seorang ayah," ucap Kevin dengan nada bergetar.
Aini dan Ana saling melirik, begitu juga Endra yang langsung memeluk putranya sambil mengucapkan selamatnya.
"Selamat Vin, kamu menjadi ayah. Tanggung jawabmu semakin bertambah sekarang," ucap Endra pada putranya.
Kevin mengangguk dalam pelukan ayahnya, lalu ia melepaskan pelukan sang ayah dan beralih mencium tangannya. Di lanjut mencium tangan Ana, dan juga Aini.
