Hari yang baru, Ali membawa Fatimah juga Ira pindah dari rumah mungil itu ke rumahnya yang besar dan mewah. Di sana Laras sudah menunggu, ia sudah tidak sabar untuk tinggal satu atap dengan menantu cantiknya.
"Ayo Ma! Bu! kita jalan sekarang," kata Ali mengajak kedua wanita itu untuk berangkat.
Fatimah dan Ira mengangguk paham, lalu mereka menghampiri Ali dan mengikuti langkahnya keluar dari rumah.
"Aku dan ibu beneran pindah ke rumah kakak nih?" tanya Fatimah ke sekian kali karna merasa setengah percaya.
"Iya, kenapa? Masih belum yakin?" jawab Ali dengan tepat.
Fatimah menggeleng pelan, ia bukannya tidak yakin hanya saja merasa tidak pantas mendapatkan semua keuntungan itu. Sejak kecil Fatimah hidup dalam rumah yang kumuh dan sempit, hidup pas-pasan karna ayahnya tiada. Dan kini ia harus hidup dengan kemewahan karna memiliki suami dari kasta yang tinggi, tentu saja Fatimah akan terkejut.