Mobilnya diparkirkan asal di depan rumah gadis itu. Dibuka pintu mobilnya dengan kasar. Langkahnya bergerak cepat, dirinya harus segera memasuki rumah itu. Tanpa mengucapkan permisi, kakinya langsung memasuki halaman rumah gadis itu.
Hatinya semakin bergemuruh ketika melihat rumah ini tampak sangat sepi. Pikirannya berkecamuk, namun ia segera menggelengkan kepalanya, mengenyahkan segala pikiran buruk yang berkeliaran didalam benaknya.
Tepat di depan pintu rumahnya, hatinya sedikit ragu apakah ia dapat memasuki rumah ini dengan mudah atau sebaliknya. Digelengkan lagi kepalanya, ia harus percaya pada semesta. Bermodalkan keyakinannya itu, tangannya terulur menyentuh gagang pintu tersebut, Perlahan ia menarik gagang pintu itu ke bawah dan terbuka.
