Erik mendorong pintu ruangannya dengan lemas, kemudian melangkah gontai. Ruangannya masih terang, rupanya Erik lupa mematikan lampu sebelum ia meninggalkan tempat ini tadi.
Erik mendesah beberapa kali. Dirinya menjatuhkan diri pada sebuah sofa yang sengaja diletakkan dalam ruangan itu. Kepalanya mendongak dan desah napas panjang lolos dari mulutnya. Erik mendesah seraya memejamkan mata.
Ketika ketukan pintu terdengar, Erik hanya mengatakan, "Masuk!" Matanya masih terpejam dan Erik benar-benar tidak ingin mengubah posisi duduknya itu sebelum suara berat yang sangat familiar memasuki pendengaran.
"Ada apa kamu memanggilku kemari?"