"Kamu akan berangkat kerja?"
Langkah Alana seketika terhenti. Kepalanya menoleh ke samping, terlihat Adyatma tengah duduk di ruang makan seraya memegang sebuah roti isi yang sepertinya dibuat oleh Adyatma sendiri.
"Ya," jawab Alana singkat seraya menatap Adyatma yang masih sibuk dengan roti isinya itu.
"Hati-hati," ujar Adyatma seraya memasukkan roti isi yang telah dibuatnya ke dalam mulut.
Alis Alana berkerut samar. Kepalanya sedikit dimiringkan, matanya menatap lurus seorang pria yang tengah duduk seraya menyantap sarapan paginya itu. Penuturan Adyatma barusan membuat Alana merasa aneh. Bukan karena kata-kata yang diucapkannya, tetapi nada suara dan sikap pria itu yang membuat Alana merasa aneh. Adyatma mengatakannya dengan suara yang terdengar dingin dan pria itu tidak mengatakannya seraya menoleh menatapnya. Tentu hal tersebut menjadi sebuah pertanyaan dalam benak Alana, mengingat bagaimana sikap Adyatma akhir-akhir ini.