Suara Erik terdengar samar di telinga Astrid, tetapi dirinya tidak dapat mendengar jelas. Suara Erik benar-benar rendah, Astrid tidak tahu apa yang tengah dibicarakan oleh ayahnya. Astrid hanya dapat menatap punggung ayahnya dengan alis berkerut heran seraya menyeka ingus yang keluar dari hidungnya. Air mata itu tidak lagi bercucuran dari pelupuk mata, tepat ketika Erik melepas pelukan dan memunggunginya.
Erik masih memunggungi Astrid. Ponselnya pun masih didekatkan ke arah telinga. Setelah ia mengucapkan perintah pada salah seorang kepercayaannya, pria itu menjawabnya dengan, "Baik Tuan." Selepas mendengar jawaban itu, Erik menjauhkan ponsel dari telinga, kemudian mengakhiri panggilan tersebut. Tanpa berbalik menghadap Astrid, Erik langsung beranjak dari tempat tidur anaknya itu dan tentu saja hal tersebut membuat Astrid mendongak. Mata besar Astrid menatap heran punggung Erik.